Nadir

Bagaimana jika tanda kehadiran adalah kematian
Kita takut tenggelam dalam hitam dan oranye
Kita takut tak nyata

Tenggelam dalam nada yang merah
Kosong menyelupkan aromanya
Kita mengais-ngais udara
Tapi apa yang ada diatas tiada
Pertanyaanlah dijawab abadi

Kita masih bertanya kapan
Dan takut tak nyata

Bercermin di Jendela

image

Hitam yang terang berkelap kelip
Kita tahu mana yang cinta
Tak ada

Waktu dan logika dilelang habis
Jual
Kita tahu mana yang uang
Tak ada

Keringat ditangan
Jembatan dan lampu
Sayang ternyata cinta tak sampai jalanan
Tak ada

Tapi kamu berpapasan dengannya
Setiap hari
Dietalase diwarung dikamar

Dicermin
Kamu ingat

Diam-diam kamu menebak besokmu
Diam-diam kamu takut mati
Diam-diam kamu bercermin di jendela

Diam-diam
Kamu bertemu

Elephantte
12 April 2015

Hari Ini Besok

image

Hari ini adalah besok ketika
cerita tersingkap dan dimana kita berdiri
Besok adalah hari ini ketika
kita mengikuti air dan melihat
samudera

Hanya saja seandainya ada
yang tahu bagaimana semuanya jelas
Hanya saja seandainya ada yang tahu bagaimana cinta
kembali kejalan

Angin akan ikhlas
Hari akan kembali ke awang
Cinta akan jatuh

Saat desember
Dan aroma basah kembali berhembus

Ambil pulpen dan tinta didahan
Kita dan kata yang tak usai

Sekarang akan jadi besok
Besok kan jadi kini
Tembok akan jadi mitos
Kita dan kata yang tak usai

Elephantte
April 2016

Bunga

Kau akan menunggu ku bagai komet

Seribu tahun bagai menanti kiamat

 

Dan aku akan datang bagai petir tanpa kilat

Menghantammu ditempat

Ribuan volt langsung ke kulit

 

Membakarmu tanpa selamat

tanpa waktu berharap orang lewat

 

Lalu akan kau hirup bunga mawar

Yang terbakar

Di padang tanpa desir

Sendirian hanya pasir

Tanpa akhir

 

Aku tunggu kau di peti

Dengan senyum penuh nyali

Karena aku tak punya waktu lagi

Menghantarmu ke kalahan abadi

Keluhan Mahasiswa Baru

Dengarkan wahai tuan kata-kata dahsyat:

Beri saja aku kegembiraan

Permen loli jingga besar

Balon-balon warna ungu

 

(Semua digenggam pria itu

Yang setengah tersembunyi di bawah bayang-bayang

Lihat disana, buket jingga dan

Ungunya)

 

Apa itu “kontempalasi”

“Objektivitas diri?”, “eman siapa si?”

Biarkan kudapat kebahagiaan

Yang kemilau dan lembut

 

(Permen itu meleleh

Balon-balon kempes

Orang it uterus menunggu)

 

Dari look down from clouds (marvin Levine, 1997)

Batas

Bukannya manusia suka mengotak-ngotakan golongan?

Dan sebagian diantaranya percaya dengan batas-batasnya?

Merasa yang terbaik

Padahal masing-masing sempit

Aku ingin jadi transparan

Melihat dari demensi manapun

Yang bisa jadi apapun